Dangko Jadi Kampung Kusta Sejak Era Belanda

Hai sobat Desain gimana kabarnya ?, sehat bukan dan semoga sobat masih diberikan anugrah dan sehingga masih dapat berkreasi dan bereksperiment dalam menciptakan desain ruangan yang anda sukai. Untuk mendapatkan suatu hal yang dibutuhkan kita memerlukan subuah konsep yang tepat. untuk itu Dangko Jadi Kampung Kusta Sejak Era Belanda hadir memberikan kemudahan sebagi refrensi anda.


Dari berbagai cara untuk mendapatkan hasil Dangko Jadi Kampung Kusta Sejak Era Belanda, kita butuh yang namanya sebuah team yang tepat. Karena dengan team yang mempuni kita dapat mencari bahan lebih banyak ide-ide yang diperlukan. Dab tentunya satu konsep dan satu misi.

Bicara tentang desain memang diperlukan sebuah kreasi dan kreatifitas yang handal serta nilai seni yang tinggi. Namun bagaimana jika anda tidak meimiliki hal ini, jangan kuatir anda bisa konsultasikan dengan orang yang ahli dibidang Dangko Jadi Kampung Kusta Sejak Era Belanda supaya hasil yang anda dapatkan tidak mentah dan cuma-cuma.

Dan untuk lebih jelasnya tentang desain Dangko Jadi Kampung Kusta Sejak Era Belanda ini, dapat kita simak pada cerita berikut ini, yang tentunya ini hanya sekear cerita yang dapat dijadikan pembelajaran buat kita semua. Tanpa adanya suatu hal yang menyudutkan tiap orang baik itu ja atau tidak.Dan mari kita simak cerita Dangko Jadi Kampung Kusta Sejak Era Belandanya saja.

Kampung Dangko di daerah pinggiran sebelah selatan kota Makassar dahulu memiliki lahan rawa yang cukup luas. Karena itu, di sana dibangun rumah perawatan atau karantina untuk warga yang terkena penyakit kusta.

Kampung Dangko kembali mencuat seiring petisi pembayaran upah untuk para penyapu jalan eks penderita kusta dari Kampung Dangko. Hal ini terkait program Pemerintah Makasssar memberdayakan para mantan penderita kusta dari kampung itu.
Wakil Ketua DPRD Makassar, Indira Mulyasari Paramastuti Ilham, mengatakan keberadaan kampung kusta di Jalan Dangko, Kecamatan Tamalate, Makassar sejak zaman penjajahan Belanda sudah ada. Lahan untuk karantina kusta saat itu hibah dari Raja Bone Andi Mapanyukki.

"Awalnya, area rumah sakit dan perawatan kusta, lambat laun menjadi pemukiman warga eks penderita sampai sekarang," ucap Indira yang juga merupakan warga setempat kepada Liputan6.com di Makassar, Selasa (2/2/2016).

Keterangan serupa disampaikan Kepala Dinas Sosial Kota Makassar Yunus. Hingga saat ini, kata dia, penghuni kampung kusta di Dangko sekitar 500 orang, bahkan juga dari luar Makassar.

"Di sana bermukim banyak masyarakat mantan penderita eks kusta dari berbagai daerah yang ada di Sulawesi Selatan," kata Yunus.

Dia menuturkan, dulu Kampung Dangko tersebut dijadikan sebagai tempat pengasingan bagi masyarakat penderita kusta oleh bangsa Belanda. Sebagian penderita kusta di pemukiman tersebut menjadi pengemis di beberapa ruas jalan Kota Makassar.

"Dinas Sosial melakukan segala upaya memberikan ruang bagi saudara-saudara kita itu untuk tetap berkarya dengan tidak melakukan diskriminasi," kata Yunus.

Masyarakat pun dihimbau agar tidak mengucilkan eks penderita kusta, tapi ikut mendorong agar mereka dapat berkarya dalam pembangunan kota Makassar ke depan. Masalahnya, warga Dangko kadang dimanfaatkan pihak tertentu untuk menjadi pengemis.


Sumber : www.liputan6.com

Sumber artikel dan judul serta link artikel

Judul :Dangko Jadi Kampung Kusta Sejak Era Belanda
Link :Dangko Jadi Kampung Kusta Sejak Era Belanda

Artikel terkait yang sama:


Dangko Jadi Kampung Kusta Sejak Era Belanda

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Dangko Jadi Kampung Kusta Sejak Era Belanda

0 komentar:

Posting Komentar

Hasil pencarian terkait / Result Web